Perolehan Suara Jokowi Vs Prabowo 2019

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersilaturahmi ke kediaman Habib Muhammad Luthfi bin Yahya atau biasa disebut Habib Lutfi di Pekalongan, Jumat (19/5/2023). Foto: Biro Humas Kemenhan

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Survei Political Statistics (Polstat) Indonesia merilis data terbaru mereka terhadap elektabilitas sejumlah capres yang diprediksi akan bertarung di Pilpres 2024 mendatang.

Peneliti Senior Polstat Apna Permana menyampaikan, dari tiga simulasi Pilpres yang dilakukan lembaga survei mereka terhadap para responden, semuanya dimenangkan oleh Prabowo Subianto.

"Dalam berbagai format pertanyaan kepada responden, mulai dari pertanyaan terbuka (top of mind), pertanyaan tertutup simulasi 10 nama, pertanyaan tertutup simulasi tiga nama, maupun pertanyaan secara head to head, Prabowo selalu leading signifikan atas para pesaingnya," kata Apna dalam rilis surveinya, Sabtu (20/5).

Seperti dalam pertanyaan tertutup dari 10 nama tokoh yang ditawarkan, sebanyak 33,5% memilih Prabowo Subianto. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan Ganjar yang hanya dipilih oleh 19,6% dan Anies didukung oleh 19,4% responden.

Di posisi berikutnya adalah Ridwan Kamil dengan elektabilitas 5,4%, Agus Harimurti Yudhoyono (3,6%), Erick Thohir (3,2%), Sandiaga Uno (2,8%), Puan Maharani (2,4%), Airlangga Hartarto (2,2%) dan Muhaimin Iskandar (1,9%), serta undecided (6,2%).

Begitu pula ketika simulasi Pilpres hanya diikuti tiga nama saja, Prabowo Subianto tetap berada di peringkat pertama dengan raihan suara 39,2% responden, kemudian 27,1% memilih Ganjar dan 26,9% memilih Anies. Sementara 6,8% responden menyatakan belum punya pilihan (undecided).

Pun ketika simulasi Pilpres dilaksanakan saat ini dan hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar, sebanyak 52,3% menjatuhkan pilihannya pada Prabowo, lalu 35,8% memilih Ganjar dan sisanya (11,9%) mengaku belum punya pilihan.

"Prabowo Subianto juga leading jauh atas Anies Baswedan dalam simulasi secara head to head. Ketika Polstat Indonesia mengajukan pertanyaan kepada responden, siapa yang akan dipilih jika Pilpres dilaksanakan saat ini dan hanya diikuti oleh Prabowo dan Anies, sebanyak 54,6% mengaku akan memilih Prabowo dan hanya 34,5% yang memilih Anies," terangnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemungutan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah selesai, Rabu 14 Februari 2024 lalu.

Tahapan selanjutnya, mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024 adalah proses penghitungan dan rekapitulasi suara.

Kemudian KPU menentukan siapa-siapa yang terpilih jadi anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD hingga Presiden dan Wakil Presiden.

Adapun DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), sebanyak 85 kursi legislatif menunggu para wakil rakyat untuk periode 2024-2029.

Sebagian besar para petahana berpeluang kembali terpilih dan ada pula yang gagal untuk kemudian digantikan muka baru.

• UPDATE Perolehan Suara Calon DPD RI Sulsel Hari Ini, Cek 4 Nama Peraih Suara Tertinggi DPD Sulsel

Lalu bagaimana peluang para petahana dan pendatang baru untuk menduduki kursi DPRD Sulsel periode 2024-2029?

Ketahui hasil sementara real count dengan mengunjungi situs Sirekap digital KPU DI SINI.

Berikut Daftar Nama 85 Anggota DPRD Sulsel periode 2019-2024:

• Berapa Harta Kekayaan Andi Rian Djajadi Kapolda Sulsel yang Baru, Pernah Viral Karena Outfit Mewah

• 5 Tahun Memimpin Sulawesi Selatan, Intip Jumlah Harta Kekayaan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istilah 'kadrun' berkembang setelah munculnya istilah 'kampret'. Tendensinya sama saja, yakni digunakan untuk mengolok-olok kubu politik yang berseberangan.

Istilah kadrun digunakan oleh kubu pendukung Presiden Jokowi untuk menyebut kelompok yang berseberangan dengan mereka. Salah satu pendukung Jokowi yang aktif di media sosial, yakni Ade Armando, pernah menjelaskan soal istilah ini saat ada yang keberatan dengan istilah kadrun yang dilontarkan Ade.

"'Kadrun' itu kan bahasa yang kita pakai sekarang itu untuk menjelaskan orang-orang yang berpikiran sempit, terutama yang dipengaruhi oleh gerakan ekstremisme, fundamentalisme dari Timur Tengah, makanya istilahnya 'kadal gurun' kan," kata Ade saat dihubungi wartawan, 10 Juni 2020.

Analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, sempat menelusuri asal mula penggunaan istilah 'kadrun' di media sosial. Dia menuangkan penjelasannya di akun Twitter-nya pada 13 Agustus 2020, dan mempersilakan detikcom untuk mengutip penjelasannya saat dihubungi pada Kamis (17/12/2020).

Temuan Ismail Fahmi, cuitan di Twitter mengandung kata 'kadal gurun' muncul pada 22 Februari dan 12 Maret 2019. Selanjutnya, pada 15 Mei 2019, pukul 09.25 WIB, istilah 'kadal gurun' mulai digunakan untuk menstigma pihak yang dicap radikal.

Baru pada 13 September 2019, istilah 'kadrun' menjadi tren. Penggunaannya terpantau mengalahkan tren volume penyebutan 'cebong' dan 'kampret'. Maka Ismail Fahmi menyimpulkan, tren istilah kadrun muncul tahun 2019.

Terpantau pada saat itu, lima besar influencers pengguna istilah 'kadrun' adalah akun @Dennysiregar7, akun @ChusnulChotimah, akun @Candraasmara85, akun @mochamadarip, dan akun @AnakKolong.

Gatot ingin istilah itu dihentikan

Gatot Nurmantyo menyebut istilah binatang itu dihentikan. Soalnya, itu melecehkan Tuhan Yang Maha Esa.

Pernyataan itu disampaikan Gatot dalam video yang dibagikan akun Instagram-nya @nurmantyo_gatot yang bercentang biru seperti dilihat detikcom, Kamis (17/12/2020). Gatot juga menyertakan caption 'jangan merendahkan bangsaku' di unggahannya itu.

"Dalam kesempatan ini juga saya mengimbau, secara tidak sadar ataupun sadar, sengaja ataupun tidak sengaja, kita anak bangsa ini sudah merendahkan bahkan melecehkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mempunyai sebutan masing-masing ada yang menyebutkan kadrun, ada yang menyebutkan kampret, itu kan nama binatang, padahal itu ciptaan Tuhan, manusia kita semua," kata Gatot dalam video.

MEDAN, Waspada.co.id – DPRD Medan, Senin (4/11) kemarin, telah merampungkan komposisi personalia fraksi-fraksi. Dari 50 anggota DPRD Medan periode 2024-2029, ditetapkan 9 fraksi yang bakal bertugas selama lima tahun ke depan.

Adapun ke 9 fraksi tersebut yakni Fraksi PDIP, Fraksi PKS, Fraksi Gerindra, Fraksi Golkar, Fraksi PSI, Fraksi Nasdem, Fraksi Demokrat, Fraksi Amanat Indonesia (gabungan PAN dan Perindo), dan Fraksi Hanura-PKB (gabungan Partai Hanura dan PKB).

Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/11), berikut perolehan suara 50 anggota DPRD Medan periode 2024-2029 dan jumlah perolehan kursi partai peserta Pemilu 14 Pebruari 2024 lalu, yakni:

– Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) = 2 kursi. 1. Romauli Silalahi = 6.404 suara (Dapil II) 2. Lailatul Badri = 3.817 suara (Dapil III)

– Partai Gerindra = 6 kursi. 1. Dame Duma Sari Hutagalung = 7.611 (Dapil I) 2. Tia Ayu Anggraini = 6.329 suara (Dapil II) 3. Zulkarnaen = 12.880 suara (Dapil III) 4. Andreas Pandapotan Purba = 7.632 suara (Dapil III) 5. Fauzi = 5.414 suara (Dapil IV) 6. Salomo T Pardede = 5.359 suara (Dapil V)

– Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan = 9 kursi. 1. Roby Barus = 10.354 suara (Dapil I) 2. Lily = 7.239 suara (Dapil I) 3. Margaret MS = 13.403 suara, (Dapil II) 4. Wong Chun Sen = 12.408 suara (Dapil III) 5. Paul Mei Simanjuntak = 9.087 suara (Dapil III) 6. Agus Setiawan = 9.487 suara (Dapil IV) 7. David Roni G Sinaga = 7.281 suara (Dapil IV) 8. Jusup Ginting Suka = 8.395 suara (Dapil V) 9. Johannes Haratua Hutagalung = 7.596 suara (Dapil V)

– Partai Golkar = 6 kursi. 1. Reza Pahlevi Lubis = 11.012 suara (Dapil I) 2. Hadi Suhendra = 10.000 suara (Dapil II) 3. Modesta Marpaung = 9.058 suara (Dapil III) 4. Elbarino Shah = 13.649 suara (Dapil IV) 5. Dimas Sofani Lubis (11.163 suara (Dapil V) 6. Rommy Van Boy = 7.875 suara (Dapil V)

– NasDem = 5 kursi. 1. Antonius D Tumanggor = 5.974 suara (Dapil I) 2. Saiful Bahri = 10.084 suara, Dapil II) 3. Faisal Arbie = 5 260 suara (Dapil III) 4. Afif Abdilah = 13.082 suara (Dapil IV) 5. M Afri Rizki Lubis = 8.512 suara (Dapil V)

– PKS = 8 kursi. 1. Rajuddin Sagala = 17.582 suara (Dapil I) 2. Zulham Effendi = 5.244 suara (Dapil II) 3. Doli Indra Rangkuti = 5.786 suara (Dapil III) 4. Datuk Iskandar Muda = 3.725 suara (Dapil III) 5. Ade Taufiq = 9.905 suara (Dapil IV) 6. Sri Rezeki = 8.168 suara (Dapil IV) 7. Kasman M Lubis = 9.132 suara (Dapil V) 8. Syaiful Ramadhan = 5.114 suara (Dapil V)

– Hanura = 2 kursi. 1. Janses Simbolon = 10.155 suara (Dapil II) 2. Eko Afrianta Sitepu = 10.109 suara (Dapil V)

– PAN = 3 kursi. 1. HT Bahrumsyah = 12.604 suara (Dapil II) 2. Edwin Sugesti Nasution = 7.449 suara (Dapil III) 3. Edi Sahputra = 8.084 suara (Dapil IV)

– Demokrat = 4 kursi. 1. Muslim = 5.607 suara (Dapil II) 2. Ahmad Affandi Harahap = 3.946 suara (Dapil III) 3. Dodi Robert Simangunsong =3.583 suara (Dapil IV) 4. Iswanda Ramli = 5.496 suara (Dapil V)

– PSI = 4 kursi. 1. Renville P Napitupulu = 4.589 suara (Dapil I) 2. Reinhart Jeremy Aninditha = 3.862 suara (Dapil III) 4. Godfried Effendi Lubis = 3.864 suara (Dapil IV) 5. Henry Jhon Hutagalung = 1.813 suara (Dapil V)

– Perindo = 1 kursi. 1. Binsar Simarmata = 4.216 suara (Dapil V)

Dari semua partai tersebut, diketahui partai pemenang di Pemilu untuk Kota Medan periode 2024-2029 yakni:

1. PDI P = 9 kursi 2. PKS = 8 kursi 3 Gerindra = 6 Kursi 4. Golkar = 6 Kursi 5. Nasdem = 5 Kursi 6. PSI = 4 Kursi 7. Demokrat = 4 Kursi 8. PAN = 3 Kursi 9. PKB = 2 Kursi 10. Hanura = 2 Kursi 11. Perindo = 1 Kursi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) sudah selesai, Rabu 14 Februari 2024.

15 Februari hingga 20 Maret 2024 adalah proses penghitungan dan rekapitulasi suara untuk menentukan siapa saja yang terpilih jadi anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD hingga Presiden dan Wakil Presiden.

Khusus DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), sebanyak 120 kursi menunggu para wakil rakyat untuk periode 2024-2029.

Ada peluang sebagian besar para petahana kembali terpilih, dan ada pula yang gagal untuk kemudian digantikan muka-muka baru.

DPRD Jawa Barat sendiri terdiri dari 15 daerah pemilihan (Dapil).

Baca juga: Cek Perolehan Suara Aldi Taher Caleg DPR RI Dapil Jabar VII, Raup Suara Tertinggi di Partai Perindo

Lalu bagaimana peluang para petahana dan pendatang baru untuk menduduki kursi DPRD Jabar periode 2024-2029? Ketahui hasil real count dengan mengunjungi situs Sirekap KPU DI SINI.

Berikut 120 nama Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Masa Jabatan 2019-2024:

Anggota DPRD Jabar dari Partai Gerindra

1. Arif Hamid Rahman2. Buky Wibawa3. Dadang Kurniawan4. Tobias Ginanjar Sayidina5. Mirza Agam Gumay6. Rina Ruslinawati7. Sopyan Bhm8. Ricky Kurniawan9. Prasetyawati10. Cecep Gogom11. Ibnu Ariebowo Kusumo12. Abdul Harris Bobihoe13. Rizki Apriwijaya14. Syahrir15. Irpan Haeroni16. Gina Fadlia Swara17. Ihsanudin18. Heri Ukasah Sulaeman19. Taufik Hidayat20. Daddy Rohanady21. Kasan Basari22. Tina Wiryawati23. Deden Galih24. Viman Alfarizi Ramadhan25. Ali Rasyid

Anggota DPRD Jabar dari PKB

1. Oleh Soleh2. Dadan Hidayatulloh3. Johan J Anwari4. Muhammad Sidkon5. Yuningsih6. Nasir7. Rahmat hidayat Djati8. M Faizin9. Erni Sugiyanti10. Hasim Adnan11. Asep Suherman12. Asep Syamsudin

• UPDATE Hasil Real Count Sementara KPU Dapil Jabar I: Terbanyak Suara Atalia Praratya

Anggota DPRD Jabar dari PDI-P

1. Yunandar T Eka Perwira2. Rafael Situmorano3. Nia Purnakania4. Elin Suharliah5. Weni Dwi Apriyanti, S.AB. - PAW6. Muhammad Jaenudin7. Asyanti Rozana Thalib8. Rudi Hariba Tanaya9. Waras Wasisto10. Sumiyati11. Jejen Sayuti12. Iis Turniasih13. Ineu Purwadewi Sundari14. Abdy Yuhana15. Syamsul Bachri16. Bambang Mujiarto17. Ijah Hartini18. Bedi Budiman19. Memo Hermawan20. Arip Rachman

Anggota DPRD Jabar dari Partai Golkar

Sejumlah peserta kirab membawa bendera partai politik saat acara Kirab Pemilu 2024 di Kabupaten Bogor Jawa Barat, Senin 13 November 2023. Kirab yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor tersebut sebagai sarana sosialisasi Pemilu damai dan edukasi serta mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kontestasi demokrasi Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Berbagai lembaga survei telah merilis hasil akhir hitung cepat atau quick count Pemilu 2024. Selain hitung cepat hasil pilpres, lembaga-lembaga survei turut merilis perolehan suara partai politik peserta pemilu legislatif (pileg).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil hitung cepat berbagai lembaga survei kompak menempatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai politik dengan perolehan suara legislatif terbanyak pada Pemilu 2024, dengan persentase hasil suara yang beragam. Namun jika dibandingkan dengan hasil resmi Pileg 2019, suara PDIP turun sekitar 2-3 persen.

Apabila hasil perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) nantinya menunjukkan hasil serupa, maka PDIP tercatat sebagai partai pemenang pemilu terbanyak di era Reformasi, yakni sebanyak empat kali. Sebelumnya, PDIP memenangi Pemilu 1999, 2014, dan 2019.

Sedangkan Partai Golkar menempati peringkat kedua hasil hitung cepat berbagai lembaga survei, disusul Gerindra. Berkaca pada hasil tersebut, maka PDIP, Golkar, dan Gerindra tidak pernah absen dari tiga besar partai dengan perolehan suara terbanyak dalam tiga edisi pemilu terakhir—2014, 2019, dan 2024. Bahkan, PDIP, dan Golkar selalu menjadi salah dua dari tiga partai teratas di pemilu pada era Reformasi.